“Aku mengalami disfungsi ereksi.” Bukan pengakuan yang pernah direncanakan Woo Hyeonsoo untuk diucapkan, tetapi setelah beberapa tegukan minuman, rahasia terbesarnya terlepas kepada teman sekelasnya, Ha Jeongyoon. Merasa malu, Hyeonsoo bersiap untuk dikasihani atau ditertawakan... tetapi Jeongyoon hanya menyeringai. “Kalau begitu, kenapa kita tidak mengujinya? Siapa tahu? Mungkin aku bisa memperbaikimu.” Tunggu, apa?! Sebelum Hyeonsoo dapat mencerna apa yang terjadi, dia tiba-tiba menjadi bagian dari "eksperimen ilmiah" Jeongyoon. Apa yang bermula sebagai kejujuran dalam keadaan mabuk berubah menjadi uji coba yang sangat praktis tentang chemistry, rasa ingin tahu, dan keputusan yang buruk. Kini, setiap sentuhan tak disengaja terasa seperti lemparan dadu yang sarat makna. Apakah akan menjadi kegagalan total, atau hasil nat 20 (keberhasilan luar biasa)? Terperangkap antara panik dan kemungkinan, Hyeonsoo bertanya-tanya mungkinkah, masalah terbesarnya bukanlah fisik... Karena dengan Jeongyoon di dekatnya, sesuatu yang lain pasti sedang "mengeras" untuk menyambut kesempatan itu.