Pahlawan wanita memasuki sebuah novel sebagai orang suci yang berjalan di jalan yang sulit. Namun, dia tidak menginginkan jalan yang suram, malah memilih untuk berjalan di jalan yang berbunga-bunga dengan meninggalkan garis waktu asli yang membuat frustrasi dan mengadopsi seorang ayah. "Kamu, jadilah ayahku!" Ternyata dia adalah bos terakhir dan penjahat yang berhasil dengan baik. "Ayah, kenapa namamu ayah? Imut-imut sekali. Apa yang kamu makan untuk sarapan? Ketampanan?" Saat dia memimpikan akhir yang bahagia dengan ayahnya, rintangan besar menghalangi jalannya: keberadaan pahlawan yang ditakdirkan untuk memusnahkan bos terakhir. Karena sudah begini, sang pahlawan wanita memutuskan untuk menyelamatkan ayahnya dan sang pahlawan. Mungkin dunia juga, jika dia punya waktu. Tapi ayahnya menyebalkan… dia terus mengibarkan bendera kematian dan sekarang sang pahlawan terobsesi padanya, meminta untuk bertanggung jawab menjinakkannya. Hanya apa yang terjadi?